Betapa menjengkelkan bila tiap hari kita dikirimi puluhan SMS promosi tentang jasa pelunasan tagihan kartu kredit, pemasangan CCTV, judi online, obat kuat, bahkan papa minta pulsa. Lebih menjengkelkan lagi bila promosi itu dilakukan melalui panggilan telepon. Saat dijawab, “Maaf, saya tidak berminat.” Telemarketing di seberang sana akan bertanya. “Mengapa? Kan ini gratis. Saya belum menjelaskan semua bapak sudah bilang tidak tertarik.”
Apakah ada cara terbaik untuk menghentikannya?
Beberapa orang memilih setting agar ponsel otomatis memblok SMS atau panggilan dari nomor yang belum disimpan. Memang ini sangat ampuh, tapi pesan atau panggilan dari kawan lama yang bukan spam pun bisa ikut kena blok.
Filter sebenarnya bisa diterapkan di sisi penyedia jasa telekomunikasi. Contohnya adalah Telkomsel yang menggandeng perusahaan Spam Shield ternama yaitu Xura. Teknologinya cukup lumayan maju. Xura memakai teknologi heuristic yang dapat belajar sendiri (learning machine) sehingga trik typo misalnya tulisan “J4sA KrEd!t t4nPa a6uN4n” pun bisa difilter. Diharapkan, 30% Spam SMS dapat difilter oleh Xura.
Selain di sisi penyedia jasa telekomunikasi, SMS/Call Blocker pun bisa diterapkan di sisi pengguna. Setidaknya ada 3 kelompok teknologi yang mereka gunakan yaitu:
1. Berdasarkan Kata Kunci
Hampir semua pabrikan ponsel menyediakan fitur ini. Pengguna cukup menulis daftar kata-kata yang harus diblok. Juga bisa menentukan agar nomor yang belum disimpan tidak bisa menghubungi atau mengirim SMS. Kelemahan cara ini adalah kita harus terus-menerus mengetik kata kunci, sebab KREDIT tidak sama dengan KR3D!T. Spammer pun sering berganti-ganti nomor sehingga makin lama daftar blacklist di ponsel makin banyak.
2. Berdasarkan Heuristic
Heuristic artinya kecerdasan buatan, yang bisa belajar sendiri dari pola-pola yang ditemukan dari hari ke hari. Makin lama, sistemnya makin cerdas. Mirip program catur atau pemfilter spam pada email. Contoh aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah “SMS Spam Stopper” dan “Key Messager”.
3. Berdasarkan Laporan Masyarakat
Menurut saya, cara inilah yang terbaik. Terlebih bila digabung dengan cara lain yang telah dijelaskan sebelumnya.
Cara kerjanya begini: Misalkan teman saya menerima spam, baik berupa SMS atau pun berupa panggilan dari telemarketing. Teman saya kemudian menandai nomor tersebut sebagai spammer. Kelak bila nomor itu menghubungi saya, di layar ponsel muncul peringatan bahwa telah ada sekian orang yang menandai nomor tersebut sebagai spam. Makin banyak yang menandai, semakin besar nilai spammer-nya dan semakin condong dimasukkan ke folder spam atau ditolak otomatis.
Contoh aplikasi yang menggunakan metode laporan dari masyarakat adalah TrueCaller.
TrueCaller hanya efektif bila di negara itu banyak yang menggunakan. Semakin banyak pengguna, semakin terasa manfaat bagi para penggunanya. Saya telah menggunakan aplikasi ini beberapa tahun, dan saya sangat puas. SMS spam langsung dipisahkan, dimasukkan ke folder spam, dan panggilan dari telemarketing ditandai warna merah berikut label yang diberikan masyarakat misalnya “Tukang obat”, “Lintah Darat”, “Sales CCTV”, dan sebagainya.
Jangan khawatir. TrueCaller hanya menggunakan 1% dari sumber daya ponsel. Masih lebih besar Facebook, WhatsApp danĀ Instagram. Jadi kehadiran TrueCaller tidak akan membuat baterai anda cepat habis.
Yang paling bilkin risih yaitu sms tentang togel… tapi skrg sudah tidak ada..
Terima kasih kak atas informasinya, sangat bermanfaat….
Salam Saya, Gizi Seimbang