Site icon Mawan.NET

Tutorial Setting Website dan Email pada VPS untuk Orang Awam

Sebenarnya saya juga masih awam, tapi tidak ada salahnya berbagi pengalaman. Bagi yang sudah ahli dan paham tentang setting server, mohon abaikan saja artikel kurang berbobot ini. Untuk para blogger, dimohon tidak meng-copy paste artikel ini, tapi cukup mencantumkan linknya saja.

Ohya, perlu saya perkenalkan diri terlebih dulu. Profési saya adalah guru SMK, bukan pegawai salah satu perusahaan web hosting. Dengan demikian semoga ulasan ini benar-benar bébas dari pengaruh pihak manapun, termasuk desakan dari sponsor.

Saya mohon dengan sangat agar bila anda tertarik untuk membuat akun, gunakan link yang diberikan. Pada beberapa régistrasi, saya dan anda akan sama-sama mendapat keuntungan, misalnya cashback. Tapi bila langsung mendaftar tanpa référal, anda justru kehilangan bonus dan saya pun tidak bisa membuat tutorial-tutorial selanjutnya karena kehabisan dana.

Setelah mempraktékkan tutorial ini, anda mempunyai:

  • Satu Virtual Private Server.
  • Website tak terbatas dengan domain pilihan sendiri.
  • Email dengan jumlah akun tak terbatas.
  • Biayanya hanya $5/bulan atau sekitar Rp 68.000/bulan.

Daftar isi

  1. Perbédaan Shared Web Hosting, Cloud Hosting, VPS (Virtual Private Server), dan Dedicated Server
  2. Memilih perusahaan hosting paling cocok.
  3. Setting VPS dengan Control Panel ServerPilot.
  4. Setting VPS dengan Control Panel VestaCP.

1. Perbédaan Shared Web Hosting, Cloud Hosting, VPS (Virtual Private Server), dan Dedicated Server.

Setelah membaca penjelasan di atas, semoga anda bisa menentukan tipe apa yang akan diambil. Ini disesuaikan dengan dana yang dimiliki. Bila anggarannya kurang dari Rp 50.000/bulan, bisa memilih Shared Web Hosting. Tentu saja websitenya bukan yang tergolong sibuk seperti portal berita atau forum diskusi, tapi cukup sekedar blog pribadi atau website tugas kuliah. Usahakan space yang ditawarkan lebih dari 250 Mb.

Pemula yang buta tentang tata cara setting sistem operasi sérver dan tidak mau dibuat répot, disarankan memilih Shared Web Hosting atau Cloud Web Hosting.

Anda tidak perlu pusing bagaimana cara mengintall Apache, PHP, MySQL, control panel, DNS, surél (email), firewall, dan update sistem operasi. Cukup tentukan nama domain yang diinginkan, bayar (melalui transfer bank), lalu login menggunakan akun yang diberikan pengelola hosting. Sebuah blog WordPress tak lama kemudian akan muncul di internét beserta nama anda tertulis di dalamnya.

Bila anda tidak mau répot dan memutuskan memakai shared web hosting atau cloud web hosting dengan control panel Cpanel atau Plesk, maka artikel di bawah ini boléh diabaikan. Tentu saja harus ikhlas menerima segala konsékuénsinya, misal: Domain hanya satu dam jumlah surél (email) maksimal 5. Untuk pemula, ini cukup. Tapi bagi koléktor nama domain, jelas penghamburan karena harus mempunyai banyak akun.

Kalau anda mempunyai dana antara Rp 50.000-Rp 200.000, bisa mencoba cloud web hosting. Pilihlah pakét yang RAM-nya 1 GB atau lebih. Bila kurang dari 1 GB, biasanya website macet saat dikunjungi belasan orang secara serempak.

VPS hanya cocok untuk yang mau belajar mengoprék sistem operasi Linux dari baris perintah (command line).

VPS yang diterima benar-benar kosong. Anda harus menginstall sistem operasi sendiri. Kebanyakan yang dipilih adalah CentOS, Debian, dan Ubuntu. Jangan berharap mendapat bantuan téknis dari petugas web hosting, karena meréka menganggap kita sudah mengerti cara menggunakan VPS. Kalau tetap ceréwét bertanya, jawaban akhir meréka adalah menyarankan agar kita memilih Cloud Web Hosting.

“Kalau mémang VPS rumit, mengapa kita tidak memakai shared / cloud web hosting saja?” Mungkin begitu pertanyaan anda. Coba kita perhatikan, untuk setiap pakét shared / cloud web hosting, pasti ada batasannya. Entah itu jumlah domain yang bisa ditumpangkan (istilahnya addon), jumlah databasenya, jumlah surél pengguna, jumlah surél yang boléh dikirim dan diterima dalam satu jam, dan sebagainya. Ibaratnya kita numpang atau kos di rumah orang. Ya harus tunduk pada peraturan si tuan rumah. Sedangkan VPS seolah kita diberi lahan kosong. Silakan mau ditanami apa saja. Si pemilik tanah tidak mau tahu dan tidak mau membantu. Yang penting bayar séwa lancar. Kita mau pasang Ubuntu? Silakan. Mau pasang Debian? Monggo! Mau dijejaji ratusan website? Nggak masalah. Pokoknya terserah.

2. Memilih Perusahaan

2.1. Shared Web Hosting / Cloud Web Hosting.

Bila anda hendak menggunakan Shared Web Hosting atau Cloud Web Hosting, perusahaan lokal sebenarnya cukup memadai. Perusahaan luar negeri selain customer sérvice-nya berbahasa Inggris, juga meréka menerima pembayaran hanya dari kartu krédit atau PayPal. Sedangkan perusahaan dalam negeri, pembayaran bisa dilakukan dengan cara transfer bank (BCA, Mandiri, dsb). Petugasnya pun sangat baik.

Dari sekian banyak perusahaan dalam negeri, untuk customer service terbaik saya memilih idCloudHost.

idCloudHost tidak saja melayani permintaan bantuan melalui sistem tikét (semacam surél), tapi juga dengan cara chatting di websitenya. Bahkan setahun lalu, saat SMK PGRI 1 Tangerang mengumumkan kelulusan melalui website, saya mendapat bantuan resource gratis berupa kenaikan sementara jumlah RAM dan CPU sehingga ratusan siswa yang mendatangi website secara serempak bisa dilayani tanpa muncul pesan “Error 503 / Server Sibuk”.

Sebagian perusahaan web hosting di Indonésia tidak mempunyai sérver sendiri tapi lebih mirip reseller yang menyéwa dari perusahaan besar (misalnya Amazon Web Service, DigitalOcean, Linode dan Vultr) kemudian dijual lagi secara écéran. Namun ada beberapa yang –sepengetahun saya– benar-benar menaruh sérvernya di data center. Contohnya adalah DewaWeb.

Bila anda lebih mementingkan unjuk kerja ketimbang harga, DewaWeb layak dicoba.

2.2. Virtual Private Server

Bila anda memutuskan memakai VPS, sepertinya pilihan terbaik dan lebih murah adalah perusahaan luar negeri, kecuali bila anda memutuskan memakai VPS yang lokasinya di dalam negeri. Mengapa? Karena tarif meréka sedang gila-gilaan murahnya. Bisa jadi disebabkan terjadinya perang tarif. Sebagai contoh: Tarif Amazon Lightsail terbaru seolah fotokopian dari tarif DigitalOcean. Dengan biaya $5/bulan, kita sudah bisa memiliki VPS 512 MB RAM, 1 core, dan space 20 GB. Ini sulit ditandingi perusahaan dalam negeri. Bila RAM 512 dirasa kecil, anda bisa memilih Vultr. Dengan $5/bulan dapat RAM 768 MB tapi spacenya 15 GB.

Sayang sekali, Vultr memblok port SMTP sehingga anda tidak bisa mengirim surél dari VPS. Agar port SMTP dibuka, kita harus mengirim foto KTP atau SIM dan foto kartu krédit serta menandatangani surat persetujuan.

Jadi, lupakan saja Vultr. Saya salah satu pelanggan yang kecéwa lalu memutuskan memakai VPS dari perusahaan lain.

Di perang kelas $5/bulan, saya memilih DigitalOcean. Skemanya sederhana dan mudah dipahami.

Sayangnya, tak banyak yang bisa dilakukan pada RAM di bawah 1 GB. Kalau pun bisa berfungsi, paling hanya blog kecil yang pengunjungnya tidak banyak. Juga tidak bisa memasang Control Panél yang méwah. Saran saya, gunakan ServerPilot.io.

ServerPilot.io mungkin adalah control panel termudah dan paling tidak memakan kuota space. Bila anda pemula atau sama sekali buta tentang sétting VPS, inilah pilihan paling cocok.

Dengan ServerPilot, saya bisa membangun sebuah website hanya dari beberapa kali klik. Bahkan sama sekali tidak perlu mengetik perintah Linux! Cukup beritahu IP address, username (root), dan password. Setelah itu ServerPilot melakukan instalasi di belakang layar. Tugas kita cuma duduk sambil minum kopi. Mau memasang WordPress? Sangat bisa. Hanya perlu memberi checkmark. Selebihnya ServerPilot yang mengurus. Bila anda tidak butuh website yang dilindungi https, maka ServerPilot adalah pilihan sempurna.

Apa itu https? Secara awam, data yang diketik di web browser kemudian dikirim ke sérver, serta datang yang dikirim dari sérver ke web browser, diacak sedemikian rupa sehingga tidak ada hacker yang mampu mengintip. Formulir berisi kartu krédit dan password layak dilindungi https. Umumnya sértifikat SSL cukup mahal. Tapi kini ada yang gratis yaitu terbitan LetsEncrypt. Sayangnya, ServerPilot menarik bayaran untuk sesuatu yang gratis ini.

Di tarif $10/bulan, saya memilih Linode.

RAM yang diberikan Linode seolah di luar akal séhat. Ketika yang lain hanya berani memberi 1 GB, Linode memberi kita 2 GB. Coba bandingkan dengan perusahaan web hosting dalam negeri. VPS 2 GB dibandrol Rp 480.000-Rp 600.000/bulan. Di Linode cukup $10 atau sekitar Rp 135.000/bulan. Kalau kata om Kasino, “Gilé lu Dro?!”

Berikutnya: Setting VPS dengan CP ServerPilot

3. Setting VPS dengan Control Panel ServerPilot.

Sekarang kita masuk pada bagian yang rélatif rumit.
Saya menyebut rélatif, karena ini bisa menjadi rumit bila kita melakukan “sesuai prosédur”. Tapi bisa menjadi mudah kalau kita memakai cara “curang”, yaitu léwat bantuan ServerPilot.io. Hahaha…

Sudah disebutkan di awal, bahwa artikel ini untuk orang awam, kan? Jadi, jangan bilang kalau saya mengajarkan “cara malas”. Saya memakai DigitalOcean saja yang murah meriah. Modal $5 sudah dapat RAM 512 MB dan disk SSD 20 GB. Lumayan untuk sekedar membangun blog berbasis WordPress. Mari kita mulai.

3.1. Mendaftar nama domain di Registrar.

Perusahaan yang melayani pendaftaran nama domain disebut Registrar, sedangkan kita (yang mendaftar) disebut Registrant. Cukup banyak Registrar dalam negeri, salah satunya adalah ArdetaMedia. Silakan anda mencoba-coba mendaftarkan nama domain yang menurut anda cantik. Bila TLD (Top Level Domain)-nya adalah .COM, dipastikan anda akan sering gagal karena nama domain yang diminati ternyata sudah dimiliki orang lain. Misalkan saya berhasil mendapat nama domain cantik yaitu Mawan.NET. Lakukan pembayaran sampai domain tersebut aktif dan siap dipakai.

Masukkan data berikut ini:

Name Server 1: ns1.digitalocean.com
Name Server 2: ns2.digitalocean.com
Name Server 3: ns2.digitalocean.com
3.2. Mendaftar VPS di DigitalOcean.

Setelah melakukan pendaftaran akun di DigitalOcean, buatlah sebuah Droplet baru dengan mengklik “Create Droplet”. Kemudian pilih konfigurasi sebagai berikut:

Choose an image distribution: Ubuntu 16.04 x64
Choose a size: $5/mo (minimal) atau $10/mo (disarankan).
Choose a datacenter region: Singapore.
Select additional options: IPv6.
Choose a hostname: mawan.net

Untuk memakai ServerPilot, kita wajib memilih Ubuntu 16.04 atau 14.04, dan harus 64 bit. Tidak bisa yang lain. Klik Create. Tunggu beberapa menit sampai Droplet siap digunakan.

Yang harus anda catat (atau setidaknya diperhatikan) adalah “IP Address” dan “Password”.
Jangan kagét melihat “Current charges” menunjukkan angka $0.01. Umumnya cloud VPS memberlakukan hitungan tiap jam. Mirip skéma tarif Hotél Transit ya? Hahaha…

Langkah terakhir, daftarkan domain kita di DNS-nya DigitalOcean.

Klik Networking (ada di sebelah atas).
Pada kotak berjudul Add a domain, ketik: mawan.net
Pada droplet or custom IP, pilih droplet yang tadi telah dibuat.
Klik “Create record”.

Selesai.
Pada umumnya, kita tidak perlu menambah atau mengubah record yang telah dibuatkan DigitalOcean. Kita terima jadi saja. Tapi bila anda berminat mengirim surél menggunakan server VPS dan tidak ingin surél anda disangka spam oléh Yahoo atau Gmail misalnya, tambahkan record baru. Klik “More” di sebelah kanan nama domain mawan.net, lalu klik “View Domain”. Pada “Select record type”, klik TXT.

Type: TXT
Enter name: @
Enter text: “v=spf1 mx a ptr ~all” (lengkap dengan karakter kutip ganda).
Klik “Create TXT record”.

3.3. Mendaftar Control Panel di ServerPilot.

Setelah selesai melakukan registrasi di website ServerPilot dan telah login, klik “+Connect Server”. Isikan data sebagai berikut:

IP Address: xxx.xxx.xxx.xxx (lihat data IP Address di DigitalOcean).
Root Password: (lihat data password root di DigitalOcean).
SFTP Password: (silakan buat sendiri).

Klik “Connect to ServerPilot”.
Sambil menunggu instalasi selesai, silakan membuat secangkir kopi.

Beberapa menit kemudian, akan terlihat pesan “Great, you’re ready to create your first app on this server.”
Klik “+Create App”.

Saya mengisikan data berikut ini.

Name: mawan-net
Domain: mawan.net
Wordpress: []
Title: Blog Mawan
User: admin
Password: **********
Email: namaanda@yahoo.com
Runtime: PHP 7.1
Server: mawan.net
System User: serverpilot

Klik “Create App”.

Selesai. Kita telah memiliki blog WordPress menggunakan VPS. Kerén dan mudah kan? Tanpa perlu masuk ke SSH dan mengetik perintah Linux! Wow…
Biasanya kita sudah bisa mengetik nama domain di web browser. Tapi bila tidak muncul atau ada pesan error, coba komputer/laptop di-restart (reboot). Bila tetap tidak bisa, berarti anda harus menunggu maksimal 24-48 jam untuk propagasi, karena data name server pada domain name perlu waktu untuk menyebar ke seluruh pelosok Dunia.

Karena anda menggunakan VPS, anda bisa bébas menambahkan domain (menambah website) sesukanya, sepuasnya, sepanjang kapasitas disk belum penuh. Lakukan itu semua dari ServerPilot. Bahkan anda tidak perlu menyentuh VPS atau login ke DigitalOcean. Server pilot melakukan segalanya, sampai kepada update sistem operasi.

Kekurangan ServerPilot adalah:

  1. SSL tidak tersedia pada akun gratis. Kita harus membayar $10/bulan agar website dipasangi https dari LetsEncrypt yang sebenarnya gratis.
  2. Walau pun VPS yang dipasangi ServerPolot mampu mengirim surél, tapi tidak bisa menerima surél. Solusinya adalah mengganti ServerPilot dengan control panel lain, misalnya VestaCP.

Berikutnya: Setting VPS dengan CP VestaCP.

4. Setting VPS dengan Control Panel VestaCP.

Yang saya suka dari VestaCP adalah tersedianya Let’s Encrypt secara gratis. Lihatlah contohnya website ini. Di dekat URL ada icon gembok hijau, menandakan bahwa data yang dikirim dan diterima antara web browser dan web server dilindungi sehingga sulit disadap peretas. Juga kita bisa membuat akun surél. Masalahnya adalah setting VestaCP sedikit lebih sulit dari pada ServerPilot. Oke, mari kita mulai.

Buat lagi droplet baru di DigitalOcean, atau yang sudah ada diinstall ulang sistem operasinya.

Dari pengalaman saya:

  1. Bila hendak memakai VestaCP, RAM 512 MB sepertinya kurang banyak. Minimal 1 GB.
  2. Sistem operasi yang cocok adalah Debian, Ubuntu, dan CentOS.

Dikarenakan saya tidak punya uang banyak, maka saya akan memakai server yang tadi dipakai untuk diisi ServerPilot dan WordPress. Jangan lupa sistem operasinya diinstall ulang (Server Reinstall). Boléh tetap Ubuntu 16.04 LTS, boléh juga diganti menjadi Debian 8. Tunggu sampai statusnya menjadi siap digunakan.

4.1. Menginstall VestaCP.

Bila anda pengguna Windows, anda harus menginstall PuTTY. Sedangkan pengguna MacOS dan Linux bisa langsung melakukan konéksi ke server melalui Terminal (command prompt kalau di Windows). Karena saya memakai MacOS, maka saya membuka Terminal kemudian mengetikkan:

ssh root@xxx.xxx.xxx.xxx

IP address xxx.xxx.xxx.xxx diketahui dari control panelnya DigitalOcean. Silakan sesuaikan dengan IP address milik anda sendiri. Jangan memakai IP address punya saya ya! Héhéhé…

Setelah mengetik password dan berhasil masuk ke server, ketik perintah di bawah ini:

curl -O http://vestacp.com/pub/vst-install.sh
bash vst-install.sh

Akan muncul seperti berikut ini:

Vesta Control Panel

Following software will be installed on your system:
 - Nginx Web Server
 - Apache Web Server (as backend)
 - Bind DNS Server
 - Exim mail server
 - Dovecot POP3/IMAP Server
 - MySQL Database Server
 - Vsftpd FTP Server
 - Iptables Firewall + Fail2Ban

Would you like to continue [y/n]: y
Please enter admin email address: namaanda@yahoo.com
Please enter FQDN hostname [mawan.net]: mawan.net

Pada pertanyaan “Would you like to continue? [y/n]” Tekan tombol y dan énter.
Pada pertanyaan “Please enter admin email address”, ketik surél address yang aktif (misalnya di Yahoo atau Gmail).
Pada pertanyaan “Please enter FQDN hostname”, saya mengetik mawan.net

Biarkan prosés instalasi berlangsung sekitar 15 menit. Sambil menunggu, ada baiknya melemaskan tubuh atau membuat secangkir kopi lagi.

Setelah selesai, hasilnya seperti ini.

Congratulations, you have just successfully installed Vesta Control Panel

https://www.mawan.net:8083
 username: admin
 password: BPdAjLgY6z

We hope that you enjoy your installation of Vesta. Please feel free to contact us anytime if you have any questions.
Thank you.

--
Sincerely yours
vestacp.com team

root@mawan:~#

Jangan lupa catat password yang ditampilkan.
Selanjutnya, ketik https://www.mawan.net:8083 atau https://xxx.xxx.xxx.xxx:8083 (xxx = IP address VPS).
Kemudian Log in menggunakan data yang barusan didapat.

Langkah pertama yang paling penting adalah mengganti password admin. Caranya:
Klik User.
Gerakkan mouse ke tulisan Admin.
Nanti muncul menu baru yang sebelumnya tidak terlihat yaitu Edit.
Silakan ganti password. Boléh juga First name dan Last name diganti.

Setelah VestaCP terpasang, sedapat mungkin jangan pernah melakukan aktivitas menggunakan akun root karena bisa merusak instalasi VestaCP. Sebaiknya login SSH memakai akun admin.

4.2. Membuat akun surél (email).

Untuk menambahkan surél baru, caranya:

  1. Klik Mail.
  2. Gerakkan mouse ke tulisan mawan.net.
  3. Nanti muncul menu baru yang sebelumnya tidak terlihat yaitu Add account.
  4. Pada kotak isian account, ketik misalnya: contoh
  5. Isikan juga password yang dikehendaki.
  6. Klik Add.

Akan muncul tulisan: Mail account contoh@www.mawan.net has been created successfully. / open webmail.

Untuk membuka mailbox:

  1. klik tulisan “open webmail”.
  2. Akan terbuka jendéla web browser baru dengan alamat https://www.mawan.net/webmail
  3. Username, ketik lengkap, misalnya: contoh@www.mawan.net.

Sampai di sini, anda seharusnya sudah bisa mengirim dan menerima surél. Tapi bila anda menggunakan VPS dari Vultr, anda hanya bisa menerima surél tapi tidak bisa mengirim. Alasannya: Pihak Vultr masih memblokir port SMTP. Untuk membukanya, silakan hubungi téknisi Vultr dengan mengirim sebuah tiket.

4.3. Memasang WordPress.
  1. Dari control panel VestaCP, klik DB.
  2. Klik Add database (icon + warna hijau).
  3. Isikan nama database MySQL, username MySQL, dan password MySQL sesuai kehendak anda.
  4. Buka PuTTY (bila menggunakan Windows) atau Terminal (bila menggunakan MacOS / Linux).
  5. Lakukan SSH menggunakan akun admin, jangan root!
    Caranya, bukan Terminal lalu ketik: ssh admin@www.mawan.net
  6. Ketik password admin yang diberikan VestaCP.
  7. Copy paste perintah di bawah ini. Ganti mawan.net dengan nama domain milik anda.
cd /home/admin/web/mawan.net/public_html
rm index.html
wget http://wordpress.org/latest.tar.gz
tar xfz latest.tar.gz
mv wordpress/* ./

Tutup jendéla PuTTY atau Terminal.

Setelah itu buka web browser.
Ketik https://www.mawan.net

Isikan database MySQL, username MySQL, dan password MySQL sesuai yang tadi dibuat di control panél VestaCP.
Selesai. Anda kini sudah mempunyai blog WordPress yang didukung kesaktian VPS.

Beberapa catatan akhir:

  1. Secara umum, untuk memasang CMS, usahakan file instalannya bisa didapat dengan perintah wget (mengambil langsung ke server CMS kemudian langsung disimpan di server VPS, bukan mengunduh dulu ke komputer/laptop kemudian diunggah ke VPS). Seandainya terpaksa harus memakai FTP, gunakan FileZilla lalu login memakai akun Admin yang diberikan VestaCP. Jangan memakai akun root dari sistem operasi sebab bisa merusak konfigurasi VestaCP.
  2. PHPMyAdmin telah disediakan oléh VestaCP di menu DB.
  3. ISPConfig adalah alternatif selain ServerPilot dan VestaCP.
  4. Pengguna VPS dianggap “sudah déwasa” dan “cukup ilmu”. Tidak seperti pengguna shared/cloud web hosting yang bisa meminta bantuan téknisi hosting, VPS sulit dicari bantuannya. Senjata kita adalah Googling. Di Internét banyak sekali ilmu dalam bahasa Inggris. Be strong kata orang bulé. Jangan cepat menyerah bila problem tidak juga bisa diatasi. Inilah asyiknya VPS. No pain, no gain. Bila tidak mau capék berpikir, maka ilmu kita akan mentok di situ saja.

Demikian tutorial ini. Mohon maaf bila sangat sederhana ilmunya, karena saya pun masih newbie.

Tips:

Tips ke 1: Untuk memaksa agar pengunjung mengaksés website kita menggunakan https (bukan http), selain dengan memakai proxy template force-https, cara lain yaitu melakukan SSH ke server VPS menggunakan akun admin yang diberikan VestaCP. Jangan lupa, aktifkan pilihan LetsEncrypt di VestaCP dan ganti mawan.net menjadi nama domain anda.

SSH admin@mawan.net
nano /web/mawan.net/public_html/.htaccess

Setelah itu, ketik perintah ini. Jangan lupa ganti mawan.net menjadi nama domain milik anda sendiri.

RewriteEngine On 
RewriteCond %{SERVER_PORT} 80 
RewriteRule ^(.*)$ https://www.mawan.net/$1 [R,L]

Tips ke 2: Untuk menginstall Moodle, gunakan template phpfcgid. Pastikan RAM pada VPS minimal 2 GB. Saya sudah mencoba 1 GB dan sering muncul galat (error). Sepertinya Moodle rakus pemakaian RAM, tidak seperti WordPress yang bahkan bisa berfungsi pada RAM 512 MB.

Save

Save

Exit mobile version